Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Kelezatan mengikuti
rasa cinta. Ia akan menguat mengikuti menguatnya cinta dan melemah pula
seiring dengan melemahnya cinta. Setiap kali keinginan terhadap
al-mahbub (sosok yang dicintai) serta kerinduan kepadanya menguat maka
semakin sempurna pula kelezatan yang akan dirasakan tatkala sampai
kepada tujuannya tersebut. Sementara rasa cinta dan kerinduan itu sangat
tergantung kepada ma’rifah/pengenalan dan ilmu tentang sosok yang
dicintai. Setiap kali ilmu yang dimiliki tentangnya bertambah sempurna
maka niscaya kecintaan kepadanya pun semakin sempurna. Apabila
kenikmatan yang sempurna di akherat serta kelezatan yang sempurna
berporos kepada ilmu dan kecintaan, maka itu artinya barangsiapa yang
lebih dalam pengenalannya dalam beriman kepada Allah, nama-nama,
sifat-sifat-Nya serta -betul-betul meyakini- agama-Nya niscaya kelezatan
yang akan dia rasakan tatkala berjumpa, bercengkerama, memandang
wajah-Nya dan mendengar ucapan-ucapan-Nya juga semakin sempurna. Adapun
segala kelezatan, kenikmatan, kegembiraan, dan kesenangan -duniawi yang
dirasakan oleh manusia- apabila dibandingkan dengan itu semua laksana
setetes air di tengah-tengah samudera. Oleh sebab itu, bagaimana
mungkin orang yang berakal lebih mengutamakan kelezatan yang amat
sedikit dan sebentar bahkan tercampur dengan berbagai rasa sakit di
atas kelezatan yang maha agung, terus-menerus dan abadi. Kesempurnaan
seorang hamba sangat tergantung pada dua buah kekuatan ini; kekuatan
ilmu dan rasa cinta. Ilmu yang paling utama adalah ilmu tentang Allah,
sedangkan kecintaan yang paling tinggi adalah kecintaan kepada-Nya.
Sementara itu kelezatan yang paling sempurna akan bisa digapai
berbanding lurus dengan dua hal ini [ilmu dan cinta], Allahul
musta’aan.” (al-Fawa’id, hal. 52)
Saturday, December 24, 2011
Friday, December 23, 2011
Renungan Cerdas Menggapai Cinta Sejati
ref: Pengantar sebuah buku tentang suatu DIALOG CINTA
Dr. Khalid Jamal
Tiba-tiba ia datang kepadaku. Belum pernah kulihat cahaya yang
meretas masuk ke dalam selaput bening mataku seterang itu. Ia datang
kepadaku dan hampir-hampir aku bisa merasakan jeritan kalbunya yang
terkubur oleh asa dan kepedihan, atas semua derita yang menimpanya
selama ini. Memang, sangat jelas jurang pemisah antara apa yang ia
dambakan dan apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
Ia bertutur : “Umumnya manusia, lebih khususnya anak muda, mereka
banyak memperbincangkan tentang diriku dan kehadiranku di tengah-tengah
mereka. Inilah yang membuatku tersiksa dan kesedihanku semakin
membuncah”.
Saya katakan : “Mengapa engkau tampak begitu sedih, pikiranmu seakan
diselimuti oleh kesedihan? Apa yang terjadi atas dirimu? Bukankah engkau
pangeran kebahagiaan yang senantiasa diharapkan hadir selalu dalam jiwa
setiap orang. Engkau yang membuat jiwa manusia menjadi hidup, penuh
senyum bahagia dan jalanpun menjadi terang benderang ibarat bulan
purnama di malam hari?”.
Ia menjawab : “Inilah deritaku, dan mungkin ini akan menimpamu hari ini”.
Saya katakan : “Apa maksud ungkapanmu? Saya betul-betul tidak paham? Tolong jelaskan kepadaku !!
Label:
nasehat,
rasa,
renungan,
Tazkiyatun Nufus
Wednesday, December 14, 2011
Ku Inginkan Nasehat itu berlaku padamu
Suatu hari kan kuceritakan ,yang ku tahu engkau akan Membaca tulisan ini.....
saudariku sesama muslim
Apakah yang kau tulis ddidalam hatimu untukku, aku mungkin sudah mengetahui bentuknya walau hanya sepintas , tak tahu detailnya bagaimana kau tuliskan itu dihatimu. akan tetapi aku sudah tahu arahnya, warnanya, Tetapi alu belum bisa membacanya dengan jelas. Hmm ...makanya timbul pertanyaan itu dihatiku. sudah sejauh mana tulisan itu, bagaimana & bagaimana keadaan tulisan itu ???? pertanyaan besar bagiku..haruskah ku bertanya padamu tentang itu...
Aku tentunya merasa bersalah,,jika telah memberikan kesempatan untuk dekat denganmu, Imanku goyah
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.
QS. az-Zukhruf (43) : 67
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.
QS. az-Zukhruf (43) : 67
Subscribe to:
Posts (Atom)