Barangkali engkau adalah seorang yang buruk,
Kemudian kebaikan tampak dari dirimu karena
bersahabat dengan orang yang keadaannya lebih buruk
dari diri dirimu..
Begitulah kalimat nasehat Ibnu " Athaillah dalam kitab Al Hikam..
Sungguh rangkaian kata-kata sangat menabjubkan, keadaanmu saat ini mungkin dipandang baik oleh manusia , namun belum tentu pangdangan Allah. Bisa jadi keadaan mu saat ini dengen pekerjaan yang kamu lakukan tanpak mulia , padahal belum tentu itu adalah sesuatu yang paling banyak manfaatnya bagi dirimu. JIka perkerjaanmu dipandang mulia belum tentu padangan Allah, malah bisa jadi perkerjaan yang kamu lakukan adalah suatu hal saling membantu dalam suatu keburukan yang tanpa disadari.
Manusia memandang perkerjaan yang kedudukannya rendah seperti misalnya tukang sampah, dianggap sebagai pekerjaaan rendahan dengan upah sekian-sekian. namun tak kah kau cermati bisakah kamu melakukan hal tersebut, mungkin itu adalah sesuatu yang menjijikkan bagi dirimu. lebih mulianya ia jika hal itu dilakukan dengan keiklasan. walaupun manusia memandangnya rendah, tapi toh dia terhindar dari sifat sombong dan ria dengan pekerjaan yang dilakukannya.
bandingkan dengan perkerjaan yang dianggaap mulia , misalkan anggota Dewan.. dari awal cara mereka sudah salah, jabatan itu janganlah diminta, berharap boleh saja. dengan orasi-orasi mereka PILIHLAH AKU , MAka .... mereka mengubar janji bla,,,bla,,, tampak kebaikannya dikarenakan mereka bersahabat dengan orang yang keadaaanya lebih buruk..