Friday, November 11, 2011

Bukan Kejam....

“Dan janganlah kamu mendekati zina”.(al-isra:32)
Inilah jalan Tuhanmu............
Dikisahkan Seorang Pemuda,
seorang sahabatnya menyatakan begini "senyummu itu terlalu mahal, seandainya saya wanita mungkin hatiku luluh ketika melihat senyummu itu". Pemuda ini murah senyum ketika bersama sahabat-sahabatnya(laki-laki) namun berbeda ketika ia diajak berbicara oleh lawan jenisnnya(wanita), dan ia senantiasa menjaga pandangannya. telah berkali-kali wanita menyatakan cintanya pada pemuda ini,baik melalui surat maupun berbicara langsung, namun pemuda ini tidak meresponnya malah ia terlihat menjauh/menjaga jarak/semakin dingin dengan wanita tersebut.
Salahkan ia...?



Ikutilah jalan salafus shaleh. Segarkan dirimu dengan sejarah hidup mereka. Hidupkan hatimu dengan mengingat mereka. Dan ikutilah jejak mereka niscaya engkau akan menjadi manusia mulia; dihadapan Allah dan juga segenap manusia.

Rabi’ bin Khutsaim, murid Abdullah ibn Mas`ud yang paling mulia, selalu menjaga pandangan matanya. Pada suatu hari ada sekelompok wanita yang mengira bahwa Rabi’ adalah buta, kemudian mereka memohon perlindungan kepada Allah dari kebutaan;

Ar-Rafi (wahyu al-qalam) menceritakan kisah (Cinta Perawan) antara Addurrahman bin Abi Ammar(pemuda tampan yang taat beribadah) dengan Salamah(wanita yang cantik). Ketika mereka berada ditempat sepi, Salamah berkata, Demi Allah, saya mencintaimu, Aku berhasrat ingin memeluk dan menciummu. Akupun demikian, jawab Addurrahman bin Abi Ammar. Tapi Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menghalangiku:
“Orang-orang yang bersekutu (di dunia) pada hari itu sebagian dari mereka terhadap sebagian lainnya menjadi musuh, kecuali orang-orang yang bertaqwa”.(az-zukhruf:67)
Dengan Cinta, Seseorang tidak menghendaki kekasihnya menjadi salah satu komponen kemasiksiatan yang dia lakukan.

Ada yang mengatakan Begini:
Tak ada yg salah dengan sikap si pemuda yg salah saat bertemu si wanita karena akan merasa canggung,klo bisa dan klo mau itu juga beri tahu alasan si pemuda mengapa bersikap sperti itu tetapi secara relistis aja,alhamdulilah bila si wanita ya ini seorang akhwat jadi belaiu bisa mengerti.

Si pembuat forum menyatakan Begini:
pemuda tersebut punya prinsip "dia tidak akan pernah mau pacaran." pemuda itu diam supaya tidak terjadi fitnah, seandainya pemuda tersebut berbicara dengannya tentu akan menimbulkan fitnah lebih besar.Mungkin sebagian dari kita paham, pi itulah pandangan mereka yang belum paham tentu berbeda, jika hal ini adalah sesuatu yang di luar syari'at. susah ya menjelasannya bagi mereka yang gak paham....? terkadang mereka terlalu gampang memberika suatu istilah, hal nya contoh " pacaran islami " . menempelkan label islami memang mudah. Namun ketika yang dilekati adalah hal-hal yang menyimpang dari ajaran islam, maka perkaranya menjadi berat pertanggung jawabannnya dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian ada yang menyatakan Begini:
ana tertarik dengan pembahasannya sebetulnya dari sisi ana sebagai seorang akhwat melihat sikap pemuda ini ialah salut dimana dia bisa mengkondisikan sikap dan tetap ada pada prinsip nya yang memang ana juga katatakan bahwa pacaran itu haram hukumnya ... disisi satu dia menjadi dirinya sendiri didepan para teman ikhwannya tapi di sisi yang kedua dia berbalik tak memandang dan tak melihat mejaga jarak dan hijab antara ikhwan dan akhwat......sebetulnya dari pandangana ana khususnya dari diri pribadi.. ana merasa dihormati dan dihargai sebagai kaum hawa bila ana tak dipandang dan diperhatikan oleh yang bukan mahram... itu bagi yang sudah mngrt syariat ..anapun harus bisa mengkondisikan sikap ana ini karena tidak semua orang khususnya para ikhwan mengerti dan paham tntng syariat islam terutama tentng hijab ... mnrt ana tidak ada yang salah mungkin disini yang perlu diperbaiki ialah pemahaman dan pengertian nya karena tidak semua orang islam tahu syariat islam... kita harus memposisikan situasi dan kondisinya sprt apa dulu akhi .... alafhu yah kalau sarannya terlalu panjang dan tidak co2k ..ana hanya memaparkan apa yang ana pikirkan tentng pembahasan antum"
Karena cinta, Allah mengabadikan pesan menundukkan pandangan, dan menjaga kemaluan di dalam kitab-Nya. Sungguh ini merupakan bukti cinta-Nya. Cinta yang tulus dari sang Pencipta kepada yang dicipta. Tentu, surat cinta ini untuk kebaikan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman, “Qul li-l mu`minîna yaghuddhû min abshârihim wa yahfadhû furûjahum dzâlika azkâ lahum innallâha khabîrun bimâ yashna`ûn, Katakanlah kepada orang-orang beriman, ‘Hendaklah mereka menjaga pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih mensucikan bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang mereka perbuat.” (an Nuur : 30).
Kemudian ada yang menyatakan begini:
kejam hanya sebuah label, dan kita jangan terpengaruh karenanya, toh hanya Allah yang lebih mengetahui isi hati kita. Justru kita harus tetap istiqomah ketika ada yang memberikan label tsb, dan kita tetap mendo'akan mereka semoga Allah memberikan hidayah pada mereka. karna Allah.. Yaa Muqollibal quluub.. Allah Maha Pembolak-balik hati manusia. susah atau tidak, sepanjang kita memberikan penjelasan yang baik dan dengan cara yang baik (tdk berkhalwat, tdk secara kasar, bahasa yang lembut, dll), maka sudah, angkat tangan karna kita sudah berikhtiar maksimal menjelaskan, toh hasil, hanya Allah yang berhak menentukan. Ini semata-mata sebagai upaya dalam menegakkan aturan-Nya, kan!



........................................