Friday, November 11, 2011

Hidup itu mudah,Selalu ada hikmah disetiap kejadian.

13 Desember 2010,
Seperti biasa Pengajian rutin tersebut di gelar ahad pagi sekitar pukul 6.30 disalah satu masjid sekitar kampuz ternama diwilayah Jogja Pagi itu kajian membahas tentang tafsir surah nuh ayat 13,14,15.
  • 13. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?
  • 14. Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian(1520). [1520] Lihat surat Al-Mukminun ayat 12, 13 dan 14
  • 15. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?
3 ayat tersebut merupakan lanjutan dari kajian sebelumnya. Namun ada hal menarik lain sebuah pertanyaan yang di ajukan oleh salah seorang penanya yang hadir pada saat itu. Pertanyaan memang digelar setelah ustazd memberikan kuliahnya yang kira-kira berakhir sekitar jam 8. penanya tersebut menanyakan tentang komentar atau keluh kesah seorang temannya yang mengatakan begini "Kenapa hidup ini sulit. sungguh seandainya demikian aku tak kan pernah berharap pernah di lahirkan di dunia dan tentunya aku tak kan merasakan sulitnya dunia dan balasannya kelak di akhirat ".



Mendengar pertanyaan tersebut aq pun tersenyum, sedangkan di dalam hatiku,  "benar juga tapi bukannya engkau tak kan pernah menikmati indahnya dunia, jika kamu pandai bersyukur tentu kamu takkan mampu untuk mengucapkan kata-kata demikian " begitulah gumam ku. walaupun aq termasuk orang yang tak pandai bersyukur. astagfirullah,itulah manusia.

Sang ustazd menjawabnya dengan bijak; dan dalil yang jelas:
Ayat ini sering di baca terutama ketika sholat karena ayat ini adalah doa :albaqoroh 284-286.
  •  284. Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
  • 285.Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami ta'at." (Mereka berdo'a): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
  • 286.Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
Menurutku 3 ayat ini cukup menjelaskan pertanyaan tersebut, 3 ayat diatas jika dilihat merupakan ayat muhkamat( ayat yang artinya terang dan jelas sehingga mudah untuk dipahami) dan bukan termasuk ayat mutasyabihat( ayat yang untuk memahaminya memerlukan penafsiran mendalam).

Namun sang Ustazd menjelaskannya kembali beliau berkata:"bahwa ayat diatas mengandung ketundukan ciptaan terhadap sang Pencinta (Allah swt)". ketundukan tersebut ada 2,
  1. ketundukkan atas pilihan, contohnya jalan kebaikankah atau keburukan yang akan kau tempuh..?
  2. ketundukkan bukan atas pilihan, contohnya hidup, mati dan lainnya.
ya itulah hidup, kita tak dapat menolaknya. coba kembali simak surah nuh ayat 13 & 14, kita lahir dunia karena adanya persaingan dari berjuta-juta sel sperma, kitalah pemenangnya. harusnya kita syukuri itu.
kesulitan hanya beberapa sedangkan kemudahan yang diberikan oleh Allah swt sangat banyak jika dibandingkan dengan kesulitan yang kita lalui. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Al Insyiraah: 5-6). Hidup itu mudah jika kita pandai bersyukur.Selalu ada hikmah disetiap kejadian.. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. bisa jadi kesulitan yang kita lalui merupakan kasih sayang Allah dan memberikan pahalanya kepada kita atas apa yang diusahakan.

Pada kesempatan lain, masih di hari yang sama,pada waktu yang berbeda dan tempat berbeda. Aku dapat nasehat dari kuliah seorang ustazd; beliau mengatakan begini janganlah kamu memandang remeh atas kemudahan yang diberikan Allah kepada kita walaupun tanpa di sadari itu terucap berhati-hatilah. ustazd tersebut memberi contoh misalkan apa yang kamu katakan ketika kamu ditanya oleh seorang sahabat "sudah berapakan anakmu? " baru satu, janganlah mengatakan demikian tapi katakanlah alhamdulillah sudah satu, bagaimana dengan contoh yang kedua, istri antum berapa, baru satu. contoh tersebut memecah keseriusan q mendengarkan beliau, aku pun tersenyum lebar mendengarnya termasuk para hadirin yang lain. seakan-akan jawaban dari contoh tersebut memandang rendah karunia yang allah berikan kepada kita.