(8:2)Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
(8:3) (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami
berikan kepada mereka.
(8:4) Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa
derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (ni'mat) yang mulia.
tanda-tanda telah tersirat dalam surat al-anfal (2-4)tersebut. Muhabbah,( begitulah ketika sang Murrabi mengucapkannya), tiba-tiba pastinya forum menjadi rame, hmm...apalagi bagi mereka yang belum nikah. Terlebih lagi jika Sang Murabi pun belum menikah.^_^. he..he....
Hidup Di Zaman Apa kita Sekarang ......
Hmm..tema ini paling menarik tentunya jika dibahas, CINTA hmm bukan SHINTA lo ..? jadi bukan ngomongin orang lain. Ada sebuah dialog (Dialog yang terjadi dalam suatu perjalanan) antara seorang Bapak dengan Pemuda. Bapak, tersebut adalah seorang guru, sedang pemuda tersebut adalah mahasiswa :
Bapak :Orang sini mas..? ( tau ciri khas anak kuliahan)
Pemuda :Hmm... bukan pak. Tapi saya sering ke sini (konsentrasina terpecah
karena pertanyaan orang yang baru duduk disampingnya)
Bapak : Pacarnya orang sini ya mas.?
Pemuda :Hmm (permuda tersebut tersenyum) Bukan pak , saya tidak pacaran.
saya ke sini silatrahmi tempat saudara.
.........dst
Dari dialog tersebut...Kenapa ya..yang ditanya itu PACAR...? aneh..atau Umum ya. Tidak Punya pacar, dianggap Aneh, benarkah demikian dizaman sekarang.
Awalnya Pemuda menyatakan Cinta kemudian jadilah pacar. Hmm..begitukah....? Apakah itu Cinta ....Klw dilihat-lihat pemuda saat ini tak laginya mengenalnya...? kenapa ya.... ada yang tau ..?Mereka tak mengenal hakikatnya sedang persepsi mereka lebih dekat kepada NAFSU. kemudian jika Nafsu tak terkendali banyak lagi kasus-kasusnya,hamil diluar nikah sampai kepada Bunuh Diri. Zaman apakah ya ...ini....?
Terlebih saat ini pemandangan-pemandangan yang menyesatkan. PANDANGAN-, itu duka. Susah berlepas diri darinya. umpanya terkena Lampu Merah di perempatan jalan(berhenti). Menoleh ke depan yang terlihat ....., menoleh ke samping kiri-kanan yang terlhat .... moneleh kebelakang yang terlihat ini lagi .....Semua saling salah menyalahkan.
TUNDUKKAN PANDANGAN. Ada syair yang menyatakan begini:
Tak kala kau lepaskan pandanganmu sebagai utusan hatimu.
Pemandangan-pemandangan itu menjadikan kau lelah.
Kau lihat seseorang yang tak mungkin kau capai seluruhnya.
Tidakpula kau bersabar darinya sebagian
Ini Bukanlah Cinta Itu .......
Mendefinisikannnya mungkin memberikan pemaham yang berbeda-beda ya.......? Mencakup berbagai macam perasaan. Pi yang jelas perlu kehati-hatian.
Begitu kulihat wajahnya untuk pertama kalinya,
Hampir SIHIR itu mengenai sasaranya (hati),
Bagaikan Anak panah yang siap dilepas Pada busurnya.
Mengarah pada Sasaran dan Siap untuk di Lepas.
Hmm.tersadar klw ini bukanlah CINTA.
Apakah harus di jauhi......
Jika kamu memulai maka siap-siaplah untuk mempertanggung-jawabkan perasaan itu inilah salah satu satu prinsipnya. Hmm pertanggung-jawaban itu....ingat lagi pertanggung-jawaban tercermin dalam berbagai sikap dan kondisinya (iklas,rela berkorban,rindu dll macem-macem lah [^-^]).
“Mengapa diriku harus Ragu dan Malu tentang perasaan ini ...?” toh padahal semua manusia pasti mengalaminya ....Aneh. jadi RAHASIA ya.
kenapa takut jatuh cinta atau menyembunyikan cinta ini beberap alasana Mungkin LO ya.. ^_^:
- Hmm..ini belum waktunya..Karena rasa cinta itu menuntut pertanggung jawaban. Berani mencintai Berani Menikah ^_^.
- Takut
jika diri inilah yang menjadi penyebab rasa itu. Kenapa ...?Apa karena
penampilan(cantik/tampan), atau terkesan membuat terpesona karena
suara,kelembutan,membuat lainnya kagum mungkn dengan kelebihan kita atau
lainnnya.
Padahal diri ini tiadalah yang sempurna, Takut karena yang memjadi penyebab rasa itu bukanlah cinta namun sebatas keinginan, dan mungkin akhirnya suatu saat dia akan merasa kecewa. - Ini Nafsu.“keinginan untuk memiliki” berbeda dengan “cinta” sesungguhnya. Sungguh banyak keinginan manusia yang didasai dari nafsu syetan dengan berpegangan tangan, berciuman hingga zina berat (na’udubillahimin dzalik) Hal hal tersebut bukanlah “cinta”!. Lalu bagaimana wujud cinta sesungguhnya?, Ku Akan Belajar Cinta darinya. wujudnya adalah dimulai dari sebuah kalimat “ijab kabul” disitulah letak dimulai kasih sayang.
- Kemudian bagaimana jika diri ini takut terserang virus “merah jambu” sebelum ada pernikahan? Lebih Baik DIAM. Emang setelah menyatakan cinta mo diapaiin? ....klw berani Menikah lakukan tapi klw tidak cukup DIAM. JaGA JARAK.
Apakah juga harus menghindari silaturhmi yang bisa mengarah kesana..?. Pi seharusnya jadikan itu silahturahmi dan sebagai ibadah, tekan semaksimal mungkin, arahkan perasaan pada Allah, bila melihat ia tampan/cantiek..(Hmm...Tapi Janganlah TERus Engkau Memandangnya lo ya..) tapi pandanglah Allah yg telah menciptaknnya, bila memandang ia baik..pandanglah kebaikan-Nya yg mengarahkan ia baik, hingga cintanya itu hanya tertuju pada Allah, jadi rasa yg ada tdk dikendalikan hawa nafsu dan senjata olh musuh kita untuk melalaikan qta dari Allah..^_^
kalo kita menjauh, ujian yg Allah berikan tdk akn banyak hikmah yg didapat, tapi latihlah hati agar tak dikendalikan nafsu, tooh kalo sudah jodoh tak lari kemana, Allah akan memberikan pasangan terbaik bagi Hamba-Nya yg mencintai-Nya..^_^ BENAR TIDAK ..? HARUS YAKIN.
Ijinkan aku untuk tertunduk.
Cukup pandangan kali pertama itu.
Bukan karena ku tak menghargaimu,
Tapi karena ku sungguh memuliakanmu.
Dan Mungkin Cukup Senyuman mu itulah sebagai sapaan.
Jadi kenapa harus takut jatuh cinta? tooh cinta qta hanya milik Allah, karna qta akn hanya mau mencintai apa yg dicintai oleh Allah..okeh, cinta karena Allah bukan berarti menjadi dalih semua ada syareatnya sesuai Al-Qur'an dan Sunnah.
Cukupkanlah diam sebagai pengganti ketawadu’an, sebagai rasa sayang yang tak mungkin diberikan sebelum Ijab Kabul di ucapkan didepan orang tua serta penghulu. Calon pendamping yang baik adalah seseorang yang mampu mengingatkan agar selalu menghindari zina serta menjaga kehormatan sebelum ada label “sah”.
Percayalah .. .. .. jodoh yang tepat telah dipersiapkan Allah, jodoh mampu mengatur segala kelebihan yang engkau memiliki, jodoh yang mampu menyeimbagi jiwa yang lemah, jodoh yang mampu membimbing kesurga..